-About EXO on twitter-

Standard

Emm~ jadi gini nih~

cc : mimin celine

Jadi member-member EXO itu belum ada satupun yang punya akun twitter. Kenapa? Karena, selain mereka masih dalam masa debut (memang dilarang oleh pihak manajemen untuk mempunyai akun-akun social network), dan menurut aku juga karena di Korea kalau enggak salah nggak boleh menggunakan aplikasi soc.network buatan selain China, jadilah mereka hanya mempunyai akun weibo.

Jadiii~
kalo ada akun-akun di twitter yang misalnya menggunakan nama artis-artis EXO dengan embel-embel “real official twitter account of *nama bias*” itu bukan asli member EXO, itu cuma fanmade. Kalo misalnya memang akun itu asli, pasti ada tanda verivied account di profile twitter bias kamu :3

Lagipula nih ya, banyak juga kok artis Korea yang enggak punya twitter. Dan kebanyakan yang punya twitter itu center dari gb/bb tsb. Tapi ini kebanyakan ya~ mari kita berharap EXO oppa pada mau bikin akun twitter :3

Lagipula sebenernya dulu pas masih trainee, Chanyeol itu update banget lho, dia punya banyak akun di social network, salah satunya twitter juga. Tapi karena pihak SM melarang memounyai akun soc.net saat debut, makanya Chanyeol menghapus akun twitternya :(

Tapi manager oppa-nya EXO punya twitter kok: @airhkyun ;;)
Tapiii
Sayangnya manager oppa jarang banget update ttg EXO -_- wae oppa, waeeee w(‘A’w)

Yaa gitu aja deh ;;)
Sekian dari CC : mimin celine EXO-K D.O yeoja chingu :p
annyeongg~

Pasar Modal

Standard

Lembaga terkait Pasar Modal

6.6  Lembaga yang Terlibat di PasarModal
Lembaga – lembaga  yang berkecimpung di pasar modal terdiri dari berbagai perusahaan, dimana antara satu lembaga dengan lembaga lainnya saling membutuhkan. Lembaga – lembaga inilah yang mengatur mekanisme kerja pasar modal sehingga dapat berjalan dengan baik. Lembaga yang terkait dengan pasar modal terdiri dari lembaga pemerintah dan lembaga swasta.
a.       Lembaga – Lembaga milik Pemerintah
Merupakan badan pemerintah yang ditugaskan untuk mendukung dan memperlancar proses perdagangan efek di pasar modal, mulai dari rencana emisi sampai penjualan efeknya. Lembaga – lembaga tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Badan Pelaksana Pasar Modal atau BAPEPAM
Adalah lembaga pengatur pasar modal yang bertugas mengatur dan melaksanakan pasar modal di Indonesia. Tugasnya adalah membina, mengatur dan mengawasi kegiatan – kegiatan yang terlibat di pasar modal.

2.       Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Setiap perusahaan yang akan menanamkan modalnya di Indonesia, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) haruslah memeroleh izin dari BKPM terlebih dahulu.
Izin yang akan diberikan BKPM setelah memenuhi berbagai syarat yang ditetapkan bagi perusahaan yang hendak melakukan go public. Izin penanaman modal harus dikeluarkan BKPM ini memuat hal – hak sbb :
–          Komposisi dan jumlah dana investasi
–          Besarnya modal perusahaan
–          Batas waktu penyerahan modal
–          Komposisi pemegang saham

3.       Departemen Teknis
Pemberian izin Usaha tergantung dari bidang usahanya masing – masing. Setiap bidang usaha izinnya akan dikeluarkan oleh departemen yang membawahinya. Sebagai contoh untuk perusahaan pertambangan, maka izin usahanya haruslah dikeluarkan oleh departemen pertambangan dan energi
Adapun izin usaha yang dikeluarkan adalah sebagei berikut :
–          Izin Usaha bidang keuangan dan perbankan dari departemen keuangan melalui Bank Indonesia
–          Izin Usaha bidang pengangkutan dari departemen Perhubungan
–          Izin Usaha bidang perdagangan dari departemen perindustrian dan perdagangan.
–          Izin usaha bidang industri oleh departemen perindustrian dan perdagangan
–          Izin usaha bidang perkebunan dan peternakan dari departemen pertanian.
–          Izin usaha bidang pariwisata dari departemen pos dan telekomunikasi
4.       Departemen Kehakiman
Bagi perusahaan tang berbentuk PT, sebelum didirikan, maka anggaran dasar perusahaan harus disahkan terlebih dahulu oleh Deprtemen Kehakiman.
Anggaran dasar ini sebelumnya dibuat di depan notaris lalu didaftarkan di pengadilan negeri setempat untuk kemudian disahkan oleh Departemen Kehakiman dan diberitakan dalam lembaran berita Negara.
Berikut ini adalah tugas dari departemen kehakiman yang mengesahkan anggaran dasar perusahaan yang menyangkut beberapa hal, yaitu :
–          Jumlah modal dan komposisinya
–          Jumlah modal yang telah disetor
–          Susunan dewan direksi
–          Jumlah dewan komisaris dn wewenang masing – masing
–          Pelaksanaan RUPS
Kemudian setiap perubahan anggaran dasar harus diketahui dan disetujui oleh Departemen Kehakiman.

b.      Lembaga – Lembaga Swasta
Disamping lembaga – lembaga pemerintah, terdapat beberapa lembaga swasta yang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan di pasar modal. Lembaga – lembaga tersebut antara lain :

1.       Notaris
Rencana untuk menjal saham atau obligasi di pasar modal terlebih dahulu dibicarakan dan disetujui dala rapat umum pemegang saham (RUPS). Dalam RUPS haruslah dicatat dan agar pencatatan tsb dianggap sah, maa diperlukan jasa notaris untuk mengesahkan RUPS. Catatan – catatan tersebut meliputi  :
–          Membuat berita acara RUPS
–          Menyusun setiap keputusan dalam RUPS
–          Meneliti keabsahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS seperti keabsahan persiapan RUPS dan keabsahan para pemegang saham
–          Meneliti perubahan anggaran

2.       Akuntan Publik
Peranan Akuntan public dibutuhkan untuk melakukan penilaian dan menentukan kelayakan dari laporan keuangan seperti neraca, lapran rugi laba, dan laporan perubahan modal emiten. Akuntan public yang akan melakukan penilaian haruslah disahkan oleh BPKP.
Setelah melalui beberapa penilaian terhadap laporan keuangan emiten, maka akuntan public akan mengeluarkan pernyataan atau pendapat terhadap hasil penilaian yang telah dilakukannya. Pendapat yang dikeluarkan oleh akuntan public adalah sebagai berikut :
–          Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion)
Dikeluarkan apabila lapuran keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi Indonesia (PAI) tanpa ada satupun kekurangan.

–          Pendapat Kualifikasi ( Qualified Opinion)
Pendapat wajar dengan kualifikasi atas penyajian laporan keuangan tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan PAI

–          Pendapat Tidak Setuju (Adverse)
Tidak setuju atas penyusunan laporan keuangan yang telah disusun

–          Menolak (Decline of Opinion)
Enolak memberikan pendapat secara professional seperti yang dipersyaratkan oleh NPA.

3.       Konsultan Hukum
Bertugas memberikan pernyataan – pernyataan tentang keabsahan dari dokumen – dokumen yang diajukan. Tugas para konsultan hokum adalah meneliti secara sungguh – sungguh atas dokumen – dokumen yang dipersyaratkan. Hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan dari konsultan hokum antara lain :
–          Akte pendirian dan anggaran perusahaan beserta perubahan – perubahannya jika ada
–          Penyertaan modal oleh pemegang saham sebelum go public.
–          Penilaian izin usaha
–          Status kepemilikan dari aktiva perusahaan
–          Perjanjian yang telah dibuat dengan pihak ketiga jika ada
–          Kemungkinan adanya gugatan atau tuntutan

4.       Penilai atau Appraiser
Untuk menilai kewajaran dari suatu aktiva seperti tanah, mesin – mesin, gedung – gedung, mobil dan aktiva lainnya diperlukan jasa penilai yang professional. Penilau akan menilai berapa nilai wajar sekarang ini dan setelah dilakukan revaluasi, sehingga seluruh aktiva dapat diketahui secara jelas dan benar.

5.       Konsultan Efek
Bertugas memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen emiten, konsultan efek akan memberikan konsultasi tentang :
–          Jenis dana yang diperlukan
–          Pemilihan sumber dana yang diinginkan
–          Struktur permodalan yang tepat.
–           
6.7 Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

A. Pasar Perdana
Pasar perdana atau pasar primer adalah tempat untuk penawaran pertama kali dari pihak penjual kepada para calon investor dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh penerbit, sebelum dijual dan dicatat di bursa efek. Jangka waktu yang biasanya diitetapkan adalah 6 hari kerja. Dalam pasar perdana ini, pembelian berlangsung dengan hanya melibatkan 2 pihak, yaitu penjual dan calon investor.
Dengan penjualan satu arah ini, pembeli/calon investor tidak perlu menambah biaya transaksi seperti membeli di pasar regular. Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu dilayani.
Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon investor saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut merupakan penjamin emisi atau agen penjual dari saham calon emiten yang tengah menawarkan sahamnya. Berarti kepastian memperoleh jumlah saham sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin besar.
Beberapa strategi di atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor dalam membeli saham di pasar perdana. Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang tak terduga dalam investasi. Karena faktor diluar dugaan ini yang selalu menjadikan investasi saham menjadi sangat menarik.

Fungsi Pasar Perdana:
• Harga saham tetap
• Tidak dikenakan komis
• Hanya untuk pembelian saham
• Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual
• Jangka waktu terbatas

B. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.
Fungsi Pasar Sekunder:
1. Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
2. Dibebankan komisi untuk pembelian maupun penjualan
3. Pemesanan dilakukan melalui Anggota Bursa
4. Jangka waktu tidak terbatas

6.8 Go Public dan Mekanisme Perdagangan

Mekanisme go public di Indonesia
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini yang terutama harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan Go Public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS merupakan peraturan yang tertera dalam UU Perseroan Terbatas.
Go Public harus mendapatkan persetujuan terkebih dahulu antara pemegang modal yang baru. Proses tersebut merupakan mekanisme RUPS sesuai yang ditentukan oleh UU PT.
Setelah mendaptkan persetujuan, perusahaan Go Public melakukan underwriter dari perusahaan itu. Disini underwriter bertugas untuk menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan memilih pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Dalam tahap ini, perusahaan ber-sama underwriter membawa dokumen yang terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pen-dapatnya.
 Meleset sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga sanksi pidana atau pencabutan izin.

3. Tahap Penjualan Saham
Bapepam-LK akan memberikan jawaban atas pernyataan pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan Go Public kurang dari 38 hari setelahnya.
Kemudian akan di confirmasikan kepada perusahaan yang bersangkutan agar Go Public tersebut menjadi efektif. Dan ketika perusahaan tersebut sudah efektif, maka perusahaan tersebut sudah bisa dijual.
Setelah itu dilakukan penawaran umum melalui IPO dan perusahaan ini sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik dan gelar di belakang nama perusahaan menjadi Tbk. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed).

4. Tahap Pencatatan BEI
Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten akan langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di BEI (listing requirement).
Apabila sudah memenuhi syarat, maka harus segera ditentukan papan perdagangannya sebagaimana digunakan untuk pencatatan emiten tersebut.

– Konsekuensi go public
Pada dasarnya, perusahaan yang Go Public harus siap dengan berbagai kosekuensi dan permasalhannya, yaitu memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam UU beserta pelaksanaan yang mengikutinya.
Hal tersebut harus bisa diterima sebagai suatu sinergi untuk melakukan kerja sama dengan pihak-pihak yang lain. Ada pun beberapa kesanggupan perusahaan publik yang diwajibkan oleh menteri keuangan Nomor 15 KMK.013/1990, yaitu:
a)      Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure)

Indikator dari sebuah pasar modal adalah transparansi atau keterbukaan. Maka dari itu para emiten harus memnuhi persyaratan disclosure sesuai dengan kebutuhan pemegang saham dan masyarakat serta peraturan yang berlaku.

b)      Keharusan untuk mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan.
Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka emiten sebagai perusahaan public wajib menyampaikan laporan secara rutin maupun laporan kejadian lain kepada Bapepam dan BEJ.

c)      Gaya manajemen yang berubah dari informal ke formal

Adanya kewajiban yang semula tidak di haruskan melapor ke pihak mana pun, sekarang setelah menjadi go public lebih sering berkomunikasi dengan pihal luar, misalnya Bapepam, akuntan publik, dan stakeholder.

d)     Kewajiban membayar deviden

Pemodal membeli saham karena mengaharapkan adanya keuntungan. Manajemen menjual saham dengan kosekuensi harus memenuhi tujuan pemodal dan merupakan kewajiban manajemen terhadap modal.

Dan apabila hal tersebut terjadi, maka kreditbilitas manajemen akan turun. Disinilah tugas manajemen untuk bekerja keras dalam meyakinkan para pemodal agar membayar deviden secara konstan.

e)      Senantiasa berusah untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

Selain kewajiban membayar deviden, manajemen harus menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dalam dunia persaingan. Jadi, manajemen harus dapat mencapai titik optimal agar dapat membagi deviden yang memadai dan dapat melakukan investasi secara fisik sesuai dengan lingkungan bisnis.

–          Delisting

Perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan publik, pada dasarnya harus siap dengan berbagai konsekuensi dan permasalahannya, yaitu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam perundangan-undangan beserta aturan pelaksanaan yang mengikutinya. Sebagaimana yang diwajibkan oleh keputusan menteri keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990, perusahaan publik harus memenuhi beberapa kesanggupan, seperti yang dijelaskan diatas.

Banyak faktor mengapa saham kurang diminati oleh pemodal, antara lain buruknya kinerja fundamental emiten shingga secara signifikan mempengaruhi kelangsungan usaha. Misalnya emiten mengalami kerugian beberapa tahun secara berturut-turut, hal tersebut tentu akan berdampak pada return yang akan turun atau bahkan nol.
Pada gilirannya daya tarik emiten tersebut tidak ada, sehingga para pemodal enggan menginvestasikan dana mereka pada saham tersebut atau faktor keterbukaan informasi (informaation disclosure), faktor keterbukaan ini penting, sebab meskipun fundamental perusahaan baik, tetapi emiten kurang terbuka sehingga, peminatnya dibidang pasar modal. Apabila hal tersebut terjadi pada perusahaan go public (emiten) tersebut bisa dihapus dari pencatatan dan bursa, disebut delisting.
Delisting adalah tindakan mengeluarkan suatu saham yang tercatat di bursa efek karena memenuhi kriteria yang ditentukan oleh manajemen bursa efek (forced delisting) atau atas permintaan emiten (voluntary delisting), sehingga saham tersebut tidak dapat diperdagangkan lagi di bursa efek tersebut.

–          Mekanisme perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia

Pelaksanaan perdagangan efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas Jakarta Automated Trading System (JATS). Sedangkan perdagangan obligasi perusahaan dan obligasi negara di BEI menggunakan sistem perdagangan yang disebut FITS (Fixed Income Trading System) dan OTC-FIS (Over-the-Counter Fixed Income Service).
Mekanisme perdagangannya sebagai berikut:
1. Sebelum dapat melakukan transaksi, investor harus menjadi nasabah di salah satu perusahaan efek.
2. Selanjutnya investor tersebut harus mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
3. Proses perdagangan atau transaksi saham dan obligasi di pasar sekunder diawali dengan order (pesanan) untuk harga tertentu.
4. Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
5. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan sekuritas akan bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antar order tersebut, maka proses selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi.

6.9 Peranan Pemerintah dalam Pasar Modal
A. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) adalah badan pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal. Bapepam dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien dan melindungi kepentingan permodalan di Indonesia.
Dengan dibentuknya Bapepam maka diharapkan agar seluruh pelaku pasar modal mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing-masing dan melaksanakannya secara konsisten dengan memperhatikan standar dan etika yang berlaku di dunia bisnis serta mengutamakan kepentingan masyarakat banyak.
Selain itu pemerintah mengharapkan dengan dibentuknya Bapepam maka seluruh kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat dengan biaya yang relatif murah.

–          Kewenangan Bapepam

Bapepam mempunyai beberapa kewenangan untuk memastikan kegiatan pasar modal berjalan sebagaimana mestinya. Kewenangan-kewenangan tersebut antara lain adalah  

a.       Memberikan izin usaha kepada para pelaku kegiatan pasar modal untuk melakukan kegiatan yang mendukung pasar modal yaitu :

– Bursa efek
– Lembaga Kliring dan Penjaminan
– Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
– Reksa Dana
– Perusahaan Efek
– Penasehat Investasi
– Biro Administrasi Efek
b. Memberikan izin kepada perorangan untuk melakukan kegiatan yang mendukung pasar modal untuk menjadi :
– Wakil Penjamin Emisi Efek
– Wakil Perantara Pedagang Efek
– Wakil Manajer Investasi
– Wakil Agent Penjual Reksa Dana
c. Memberikan persetujuan bagi Bank Kustodian untuk melakukan kegiatan yang mendukung kegiatan pasar modal.
d. Mewajibkan pendaftaran kepada para profesi pendukung kegiatan pasar modal meliputi notaris, konsultan hukum, penilai (surveyor), akuntan dan wali amanat.
e. Menetapkan tata cara dan syarat pendaftaran untuk masuk ke pasar modal dan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang dianggap perlu guna terciptanya kegiatan pasar modal yang efektif dan efisien.

Sumber:
http://www.ipotindonesia.com/
http://e-keuangan.blogspot.com/
http://www.madani-ri.com/
Kasmir, S.E,M.M. Bank dan lembaga keuangan lainnya edisi revisi tahun 2008. 2008. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

PASAR MODAL
A. Pengertian Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaaan yang membutuhkan modal ( emiten ) , sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli ( investor ) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa .
B. Instrumen Pasar Modal
1. Saham ( stocks )
Merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaanya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal sebagai deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ).
Pembagian modal menurut undang-undang terdiri dari:
• Modal dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan
• Modal ditempatkan, maksudnya modal yang sudah dijual dan besarnya 25% dari modal dasar.
• Modal setor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan
• Saham dalam portepel, yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang belum dijual atau modal dasar dikurangi modal yang ditempatkan.
Kemudian jenis-jenis saham dapat ditinjau dalam beberapa antara lain sebagai berikut.
1. Dari segi cara peralihan
 Saham atas unjuk ( bearer stocks )
Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama pemilik dalam saham tersebut
 Saham atas nama ( registered stocks )
Didalam saham tertulis saham tersebut dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.
2. Dari segi hak tagih
 Saham biasa ( common stocks )
Bagi pemilik saham ini hak memperoleh dividen atas didahulukan lebih dulu kepada saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi.
 Saham preferen ( preferred stocks )
Merupakan hak yang memperoleh hak utama dalam deviden dan harta apabila pada saat dilikuidasi .
2. OBLIGASI ( Bonds )
Surat berharga obligasi merupakan instrumen utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Berbeda dengan saham, maka obligasi tidak mempunyai hak terhadap menejemen dan kekayaan perusahaan.
Artinya perusahaan yang mengeluarkan obligasi hanya mempunyai utang kepada si pemegang obligasi sebesar obligasi yang dimilikinya. Oleh karena itu, dalam struktur modal perusahaan yang terlihat dalam neraca, obligasi dimasukan dalam modal asing atau utang jangka panjang . Utang ini akan dilunasi apabila telah sampai pada waktunya.
C. Para Pemain di Pasar Modal
Dalam melaksanakan transaksi jual dan beli baik saham maupun obligasi dipasar modal diperlukan penjual dan pembeli . Tanpa adanya pembeli dan penjual , maka tidak akan mungkin terjadi transaksi .
1. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa disebut emiten. Emiten melakukan emisi dapat memilih dua macam instrumen pasar modal apakah bersifat kepemilikan atau hutang. Jika bersifat kepemilikan, maka diterbitkanlah saham dan jika yang dipilih instrumen, maka yang dipilih adalah obligasi.
Tujuan emiten :
A. Untuk perluasan , dalam hal ini tujuan emiten dengan modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluas bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
B. Untuk memperbaiki struktur modal, bertujuan untuk menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
C. Untuk memperoleh pengalihan pemegang saham. Ppengalihan ini dapat berbentuk dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru. Pengalihan dapar pula untuk menyeimbangkan para pemegang sahamnya.
2. Investor
Pemain yang kedua adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi, pemodal ini disebut juga investor. Sebelum membeli surat-surat berharga yang ditawarkan para investor biasanya melakukan penelitian dan analisis-analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisi lainnya.
Tujuan investor :
A. Memperoleh deviden . tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
B. Kepemilikan perusahaan. Dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai perusahaan . semakin banyak saham yang dimiliki, maka semakin besar pengusahaan perusahaan.
C. Berdagang . tujuan investor adalah untuk dijual kembali pada saat harga tinggi. Jadi pengharapannya adalah pada saat saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungan dari jual beli sahamnya.
3. Lembaga Penunjang
Disamping pemain utama di pasar modal, maka pemain lainnya yang turut memperlancar proses transaksi perdagangan efek adalah adanya lembaga penunjang . Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
A. Penjamin emisi ( underwriter )
Merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten. Penanggunglah yang akan menanggung kerugian tersebut. Jadi dalam hal ini penanggung merupakan lembaga yang dipercayai
B. Wali amanat ( trustee )
Dalam emisi obligasi, wali amanat sangat diperlukan, terutama sekali sebagai wali dari si pemberi amanat. Dalam hal ini, si pemberi amanat adalah investor. Jadi wali amanat mewakili pihak investor dalam hal obligasi.
C. Perusahaan surat berharga ( securities company )
Merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perdagangan surat-surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga biasanya meliputi antara lain:
o Sebagai pedagang efek
o Penjamin emisi
o Perantara perdagangan efek
o Pengelola dana
D. Perusahaan pengelola dana ( investment company )
Yaitu perusahaan yang kegiatannya mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor. Perusahaan ini memiliki dua unit dalam mengelola dananya yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
E. Kantor admnistrasi efek
Merupakan kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasi.
D. Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal
Lembaga terkait dengan pasar modal terdiri dari lembaga pemerintah dan lembaga swasta.
1. Lembaga-lembaga Pemerintah
Merupakan lembaga-lembaga atau badan pemerintah yang ditugaskan dan diperbantukan untuk mendukng dan memperlancar proses perdagangan efek di pasar modal.
A. Badan pelaksana Pasar Modal ( BAPEPAM )
Merupakan lembaga pengatur pasar modal, yang bertugas mengatur dan melaksanakan pasar modal di Indonesia. Tugas-tugasnya adalah :
 Membina pasar modal
 Mengatur pasar modal
 Mengawasi kegiatan-kegiatan yang terlibat di pasar modal
B. Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM )
Suatu lembaga yang memberikan izin bagi setiap perusahaan yang akan menanamkan modalnya. Izin akan diberikan BKPM setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan bagi perusahaan yang hendak melakukan go public. Antara lain :
 Komposisi dan jumlah dana investasi
 Besarnya modal dasar perusahaan
 Batas waktu penyetoran modal
 Komposisi pemegang saham
C. Departemen Teknis
Pemberian izin usaha tergantung dari bidang usahanya masing-masing. Setiap bidang usaha izinnya akan dikeluarkan oleh departemen yang membawahinya.
D. Departemen Kehakiman
Bagi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, sebelum didirikan, maka anggaran dasar perusahaan terlebih dahulu harus di sahkan oleh kehakiman dan diberitakan dalam berita negara.
2. Lembaga-lembaga Swasta
Lembaga-lembaga swasta yang mempunyai kaitan erat dengan pasar modal antara lain :
A. Notaris
Rencana untuk menjual saham atau obligasi dipasar modal terlebih dulu dibicarakan dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ). Dalam RUPS haruslah dicatat dan agar pencatatannya dianggap sah, maka diperlukanlah jasa notaries untuk pengesahan acara RUPS.
B. Akuntan Publik
Peranan akuntan publik dibutuhkan untuk melakukan penilaian dan menentukan kelayakan dari laporan keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi,dan laporan perubahan modal emiten. Akuntan publik yang akan melakukan penilaian haruslah disahkan oleh BPKP.
Setelah melalui beberapa penilaian terhadap laporan keuangan emiten, maka akuntan publik akan melakukan pernyataan atau pendapat terhadap hasil penilaian yang telah dilakukannya.
C. Konsultan Hukum
Konsultan hokum bertugas memberikan pernyataan-pernyataan tentang keabsahan-keabsahan dari dokumen-dokumen yang dipersyaratkan.
D. Konsultan efek
Konsultan efek bertugas memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen emiten.
E. Prosedur Emisi
Bagi perusahaan yang akan melakukan emisi baik saham maupun emisi obligasi dipasar modal harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku yang telah ditetapkan dipasar modal. Prosedur dan persyaratan dimaksud adalah mulai dari persyaratan emisi sampai ke tangan investor. Kemudian dilanjutkan dengan penjualan dan pembelian saham dan obligasi di pasar perdana ( premier ) sampai dipasar sekunder.
Prosedur dan persyaratan emisi harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan, mulai dari masa tahap persiapan sampai berakhir emisi.
1. Tahapan Emisi
• Tahapan persiapan
• Penyampaian letter of intent
• Penyampaian pernyataan pendaftaran
• Evaluasi oleh BAPEPAM
• Dengar pendapat terbuka
2. Persyaratan emisi
Izin registrasi dan listing diberikan oleh BAPEPAM setelah memenuhi persyaratanyang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah registrasi di BAPEPAM, emiten harus listing dibursa paling lambat 90 hari stelah izin registrasi dikeluarkan.
F. Pasar Perdana ( Primary Market )
Penawaran efek dalam pasar perdana memiliki beberapa tahap persyaratan yang harus dilalui dan dipenuhi. Adapun tahap-tahap penawaran efek dipasar dana sebagai berikut :
1 pengumuman dan pendistribusian prospectus.
Pengumuman dan pendistribusian prospectus kepada calon peminat, dimaksudkan agar calon pembeli mengetahui kehendak emiten dan mempelajari tawaran-tawaran dari pihak emiten dari prospectus yang disebarluaskan.
2. Masa penawaran
selanjutnya melakukan penawaran, dimana masa penawaran dilakukan setelah penyebarluasan prospectus. Jangka waktu minimum 3 hari kerja dan jangka waktu antara pemberian izin emisi dengan pada saat pencatatan di bursa ditetapkan maksimum 90 hari. Investor yang hendak memesan efek dilakukan pada masa penawaran di atas dengan cara mengisi formulir pesanan yang telah disediakan.
3. Masa penjatahan
Jika semua pesanan telah dilakukan. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan penjatahan . penjatahan dilakukan apabila jumlah yang dipesan oleh investor melebihi jumlah yang jumlah yang disediakan emiten. Masa penjatahan dihitung 12 hari kerja setelah mulai berakhirnya masa penawaran.
4. Masa pengembalian
Apabila jumlah yang dipesan oleh investor tidak dapat dipenuhi, maka emiten harus mengembalikan dana yang tidak dapat dipenuhinya. Batas waktu maksimal 4 hari terhitung mulai berakhirnya masa penjatahan.
5. Penyerahan efek
Bagi investor yang sudah memperoleh kepastian memperoleh efek, maka tinggal menunggu penyerahan efek. Penyerahan efek dilakukan oleh penjamin emisi sesuai pesanan investor melalui agen penjual. Maksimum penyerahan efek 12 hari kerja terhitung mulai tanggal berakhirnya masa penjatahan
6. pencatatan efek dibursa
setelah semua proses diatas dilakukan maka tibalah saatnya efek dicatat dibursa efek. Pencatatan efek merupakan proses akhir emisi efek dipasar perdana dan secara resmi dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
7. Pasar sekunder ( secondary market )
Pasar sekunder dimulai setelah berakhirnya masa pencatatan di pasar perdana. Dalam pasar sekunder perdagangan efek terjadi antara pemegang saham dengan calon pemegang saham.Uang yang berputar di pasar sekunder tidak lagi masuk keperusahaan yang yang menerbitkan efek, akan tetapi berpindah tangan dari satu pemegang ke pemegang saham yang lainnya.
Pasar Uang
Pengertian dan tujuan
Pasar uang adalah pasat tempat memperoleh dan melakukan investasi dana dalam jangka waktu yang pendek. Dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan modaljangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja, sedangkan didalam pasar modal lebih ditekankan kepada tujuan investasi atau untuk ekspansi perusahaan. Bagi investor dengan membeli surat-surat berharga di pasar uang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan semata dan didalam pasar modal disamping keuntungan juga untuk penguasaan perusahaan.
Pihak yang terlibat dalam pasar uang
Terdapat dua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung masing-masing pihak saling berkepentingan satu sama lainnya dan mempunyai tujuan masing-masing pula
Pihak-pihak yang terlibat dalam pasar uang adalah sebagai berikut:
1. Pihak yang membutuhkan dana
Dalam hal ini baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dana yang segera harus dipenuhi untuk kepentingan tertentu.
2. Pihak yang menanamkan dana.
Yaitu pihak yang menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank maupun perusahaan non bank dengan tujuan investasi di pasar uang.
Instrumen pasar uang
1. interbank call money
Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia setia hari kerja dan selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari bank Indonesia. Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money atau call money.
Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana ( kreditor ). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day call money ( overnigh ) dimana harus dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money dimana masa pelunasannya 2 hari.
2. Sertifikat bank Indonesia ( SBI )
Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral ( Bank Indonesia ). Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka ( open market operation ) dalam masalah penanggulangan jumlah uang yang beredar.
SBI pertama kali diterbitkan tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank. Namun, kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan untuk memperkenalkan bank=bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi perbankan 1 juni 1983.
3. Sertifikat deposito
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah yang membolehkan pihak perbankan untuk menerbitkan sertifikat deposito sejak tahun 1971, maka sampai sekarang ini sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagi pihak perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya.
Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak umum.
4. Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU )
Merupakan surat berharga yang yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia tahun 1985 sebagai salah satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka menstabilkan nilai rupiah. Bank ataupun lembaga keuangan yang ingin memperoleh dana jangka pendek dapat menerbitkan SBPU ini kemudian diperjualbelikan dengan bank Indonesia atau pihak-pihak lainnya.
5. banker’s acceptance
merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat diperjualbelikan dipasar uang sebagai salah satu sumber danajangka pendek. Jangka waktu penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.wesel yang diberi cap “ accepted “ iniah yang kemudian kita kenal dengan Banker’s acceptance .
6. Commercial Paper
Commercial paper merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan dipasar uang dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun. Yang termasuk kedalam jenis commercial paper adalah proses yang diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan, termasuk bank.
Penerbitan proses yang termasuk dalam jenis commercial paper ini tidak disertai jaminan tertentu. Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang lainnya, bahwa penerbitan commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka pendek perusahaan dimana kepada si pemegang proses penerbit berjanji untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo.
7. Treasury bills
merupakan instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh bank sentral dengan jangka waktu paling lama 1 tahun.penerbitan treasury bills oleh Bank Sentral ini biasanya atas unjuk dengan nominal tertentu pula.
8. Repuchase Agreement
merupakan bentuk surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut disertai dengan perjanjian yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.
Pengertian Valuta Asing
Pasar valuta asing disebut juga dengan istilah foreign exchange merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antarnegara maupun dalam suatu negara. Transaksi dapat dilakukan oleh suatu badan/ perusahaan atau secara perorangan dengan berbagai tujuan. Dalam setiap kali melakukan transaksi valuta asing, maka digunakan kurs ( nilai tukar ). Nilai tukar ini dapat berubah-ubah sesuai kondisi dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh berbagai factor seperti ekonomi dan politik.
Pasar valuta asing terdapat di tiap negara dan dalam praktiknya dapat dijangkau oleh setiap negara dengan sarana telekomunikasi yang ada. Karena menyangkut banyak negara diseluruh dunia, maka transaksi yang dilakukan hampir tidak pernah tidur. Sebagai contoh pada saat suatu transaksi ditutup di suatu negara karena sudah larut malam, maka pada saat yang sama dinegara lain transaksi baru dimulai karena pagi hari. Demikian transaksi selalu berputar antara pusat-pusat keuangan seperti New york, London, Tokyo, Hongkong atau Jakarta.
Tujuan melakukan Valas
 Untuk transaksi pembayaran
 Mempertahankan daya beli
 Pengiriman uang keluar negri
 Mencari keuntungan
 Pemagaran risiko
 Kemudahan berbelanja
Jenis-jenis transaksi valas
1 Transaksi spot ( spot Transaction )
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual veli valas ditutup tanggal 10 maka penyerahannya maka dilakukn tanggal 12.
2. Transaksi Tunggak ( forward transaction )
Berbeda penyerahan transaksi spot dalam transaksi forward penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang, baik secara mingguan atau bulanan.
3. Transaksi Barter
Yang dilakukan transaksi Barter adalah kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual mata uang yang sama tunai dan tunggak secara simultan dengan batas waktu yang berbeda.

Tugasku

Standard

oleh: Ahmad Sanusi Nasution

A.    Pengertian Marketing

Perubahan dalam lingkungan bisnis yang semakin cepat dan sulit diramalkan menyebabkan persaingan semakin terbuka (free market) dan jumlah pesaing yang semakin meningkat, keadaan ini membuat pelanggan semakin teredukasi dan semakin tinggi tingkat sofistikasinya, dan loyalitas pelanggan semakin sulit didapatkan. oleh sebab itu konsep pemasaran tidak hanya lagi sebatas selling atau 4P’s saja, tetapi merupakan suatu yang strategi bagi perusahaan. Marketing merupakan suatu strategi bisnis yang secara langsung membuat, menawarkan, menukarkan nilai dari suatu inisiator ke stakeholder. Dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis, Hermawan Kartajaya (Pakar Marketing) mengembangkan konsep Sustainable Marketing Enterprise (SME) dimana dalam konsep tersebut terdapat Marketing-in sub Model terdiri dari Outlook, Architecture, dan Scorecard.
B.    Business Landscape Analisys
Sebelum merancang suatu strategi bisnis, perlu dilakukan peninjauan terhadap situasi bisnis di masa mendatang , situasi ini dalam konsep SME dikenal dengan 4C Diamond (outlook) yang terdiri dari Change, Customer,Company dan Competitor.

     1.    Analisa Perubahan yang terjadi (Change/Value Migrator)
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi terjadinya perubahan, antara lain teknologi, politik-hukum, sosial budaya, ekonomi dan pasar. Perubahan ini mencakup seberapa pasti/tidak pasti perubahan tersebut, seberapa penting atau tidak penting perubahan tersebut. contoh dampak Perubahan teknologi saat ini dapat kita lihat pada penggunaan internet, twitter,facebook. Bahkan saat ini perubahan sosial juga merambah ke dunia on-line. Perusahaan-Perusahaan saat ini juga berlomba-lomba memperbaiki teknologi, terutama industri perbankan yang banyak menawarkan fitur-fitur layanan ATM dan kemudahan lain yang berhubungan dengan teknologi.
2.    Analisa Customer (Value Demander)
Customer merupakan value demander, yang mana kebutuhan daya beli, keputusan merupakan di tangan customer. Akibat perubahan yang terjadi (change) , customer bisa menjadi customer yang loyal, customer yang hilang, atau bisa juga adanya customer yang baru.
3.    Analisa Competitor (Value-Supplier)
Persaingan membuat market berubah. Competitor dalam hal ini adalah sebagai value-supplier. Analisis kompetitor untuk mengetahui market competiviness. Akibat persaingan, kompetitor bisa menjadi kuat, atau sebaliknya dan bisa juga terjadi potential competitor.
4.    Analisis Company (Value- Decider)
Company meruppakan Value Decider, untuk mengidentifikasi efeknya terhadap perusahaan, 3C yang lain harus dianalisis secara baik.
Dalam menganalisa aspek 4 C terutama dalam industri perbankan, analisa yang lebih ideal digunakan saat ini adalah analisa TWOS (Threatmen, Weakness, Opportunity, dan Srength). Analisa ini cenderung mengamati peluang dan tantangan di luar terlebih dahulu, baru melihat potensi internal.
C.    Marketing Strategi, Marketing Tactic dan, Markting value
Berbicara tetang Marketing Architecture, kita akan membahas tentang Marketing Strategi, Marketing Tactic dan Marketing Value.
1.    Marketing strategi, merupakan langkah awal dalam menuyusun sebuah arsitektur marketing. Hal ini penting karena marketing strategi merupakan kunci untuk memenangkan mind share. Strategi marketing meliputi : segmentasi (seni mengidentifikasi dan melihat peluang di pasar/ memilah-milah pasar), targeting (bagaimana mengalokasikan sumberdaya perusahaan secara efektif), positioning merupakan strategi untuk menciptakan kredibilitas di benak pelanggan.
2.    Marketing  tactic, merupakan langkah yang ditempuh untuk winning market share, yang ditempu melalui differensiasi (mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan), Marketing Mix (mengintegrasikan tawaran, logistik dan komunikasi yang lebih dikenal dengan konsep 4P yaitu place, product, promotion, dan price), Selling (taktik untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk perusahaan).
3.    Marketing Value, merupakan langkah terakhir dalam penyusunan sebuah marketing architecture yaitu winning heart share. Ada beberapa langkah untuk memenangkan hati pelanggan yaitu; brand (sebuah nama dan atau simbol) yang ditujukan untuk mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa untuk satu atau sekelompok penjual dan untuk memberikan perbedaan dengan produk dan jasa dari pesaing. Service merupakan pelayanan menciptakan value bagi pelanggan. Oleh karena itu, pelayanan merupakan sikap untuk bertahan dan memenangkan persaingan di masa depan. Proses, menunjuk kepada proses penciptaan customer value yang mencerminkan kualitas, biaya dan penghantaran produk dari perusahaan kepada pelanggannya.

D.    PDB Analisys
Perusahaan perlu membangun keunggulan bersaing yang solid untuk memenangkan persaingan. PDB (Positioning, Differentiation, Brand) Analysis  merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menformulasi keunggulan bersaing.
1.    Positioning
Positioning, merupakan proses menempatkan keberadaan perusahaan di benak pelanggan. Dalam membuat positioning statement,  berikut diuraikan beberapa elemen yang harus diperhatikan, anatara lain: target market (sasaran pasar, merupakan deskripsi prospek pasar dimana produk atau layanan akan ditawarkan), brand (merupakan cerminan  value yang anda berikan kepada pelanggan), frame of reference (berupa ide, atau asumsi yang menentukan bagaimana sesuatu akan dicapai, diterima, atau dipahami). Point of differents (alasan-alasan mengapa pelanggan memilih produk anda dibanding pesaing). Competitive edge (alasan/nilai kompetitif brand sampai di benak konsumen). Positioning  harus didukung oleh differensiasi yang kuat agar memiliki brand integrity.
2.    Differensiasi
Differensiasi membuat penawaran perusahaan menjadi unik dan mendukung positioning perusahaan, sehingga tercipta integritas yang kuat  bagi perusahaan. Elemen yang harus ada dalam menciptakan differensiasi adalah content, context ,dan infrastructre.

3.    Brand
Merek bukan hanya sebuah nama, logo atau simbol, tetapi merek berperan sebagai payung repsentasi produk barang atau jasa, perusahaan atau orang, bahkan negara.
Brand harus diposisikan secara jelas dalam benak pelanggan, agar memiliki brand identity yang jelas.
E.    PERILAKU KONSUMEN
Seorang marketer yang ingin sukses, harus memahami perilaku konsumen.Perilaku konsumen mencerminkan totalitas keputusan konsumen sehubungan dengan sebelum, saat pembelian, dan setelah pembelian barang/ jasa. Beberapa tips yang digunakan untuk menjadi seorang marketer yang sukses, terkait dengan perilaku konsumen adalah sbb:
1.    Kenali nasabah anda (Know Your Customer)
2.    Pahami apa yang mereka butuhkan (Make What they want)
3.    Gunakan media-media yang  sesuai target ( Use targeted and new media)
4.    Gunakan Non Media (use Non-Media)
5.    Ajak pelanggan ke tempat usaha anda ( Reach customers in the store)
6.    Perbanyak Promosi (Sharpen your promotin)
7.    Bekerja dengan sepenuh hati  (Work with retailers)

F.    Competitor Inteligence (CI)
Competitor inteligence merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan legal dalam mengumpulkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing saat ini dan ptensi dari bisnis. Analisa ini dapat digunakan untuk proses spesifik sebagai berikut :
1.    Mengolah informasi mentah
2.    Menilai tingkat kepentingan maupun signifikasi dari setiap informasi yang diterima.
3.    Melatih instuisi yang dapat memberikan sudut pandang/ pengetahuan baru.
4.    Sebuah proses dalam menambahhkan makna.

G.    BECOMING SALES CONSULTANT
Paradigma penjualan saat ini telah berubah, Nasabah saat ini semakin pintar, semakin menuntut, semakin berkuasa dan semakin unik. Oleh sebab itu penjual yang dibutuhkan adalah penjual yang memahami perilaku konsumen dan penjual dengan tipe konsultan penjualan dan problem solver.
Pada prinsipnya setiap orang menjual karena ada kebutuhan, dan orang membeli juga karena ada kebutuhan, oleh sebab itu jadikan customer anda sebagai teman, supaya anda mengetahui kebutuhannya, selain itu seorang penjual harus menjadi mitra kerja dan menjadi oarang yang disukai, sebab pembeli akan membeli pada orang yang ia sukai.
Untuk menjadi Seorang Konsultan penjualan, kita dituntut harus pandai bergaul, memahami situasi, mitra kerja pelanggan, mampu mengatasi persoalan, dan terampil menjual.
H.    DEVELOPING PROSPECTING AND APPROACHING
Prospecting Berguna untuk :
1.    Membantu fokus proses penjualan.
2.    Mencari Referral dan data base
3.    Menciptakan jaringan bisnis baru yang mungkin berpotensial untuk meningkatkan sales.
Prospecting dapat dibedakan menjadi Referral Prospecting dan Non-Referral Prospecting. Dalam beberapa fakta, prospek paling mudah adalah referensi dari orang lain.
Jika tidak memperoleh referral prospecting, hal yang dapat dilakukan meliputi; Itch Cycle, Orphan adoption, Local Newspaper, Claim Staking, Swap Meet,Itch Cycle.
I.    PROBING CUSTOMER NEED
Probing berarti secara sistematis berusaha, untuk menemukan, memahami serta mengklarifikasi kebutuhan dan permasalahan konsumen. Untuk melakukan PROBING , kita harus mengajukan pertanyaan apa kebutuhan nasabah tersebut (situation question dan problem question, Implication Question,NeedPay off Question), dan lebih banyak mendengar ,seek first to understand, then to be Understood.

J.    HANDLING OBJECTION AND CLOSING THE SALES
Tidak semua presentasi penjualan akan berujung pada penutupan penjualan. Kita harus mengerti beberapa keberatan calon nasabah sebelum akhirnya mereka bersedia menggunakan produk kita. Menutup sebuah penjualan berarti berarti meminta seseorang untuk membeli sesuatu yang kita tawarkan. Cara yang tepat untuk menutup penjualan antara lain adalah: Assumption Close, Win-Win Close, Trial Order Close, Special Inducement Close, Summary Benefit Close, Continious yes close, Benyamin  Franklin lose.

About these ads

Manajemen Pemasaran [7] March 28, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

PRICE

Definition of price: Amount of money charged for  product or service or the sum of values consumer exchange for the benefits of having or using the product or service.

 

 

Major considerations in setting prices:

 

Types of cost factors that affect pricing decisions:

 

Ilustrations were taken from this online presentation.

Manajemen Pemasaran [6] March 21, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

PRODUCT LIFE CYCLE STRATEGIES

 

Ilustration was taken from http://www.atkinson.yorku.ca/~lripley/imUproduct.htm

Manajemen Pemasaran [5] March 14, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

PRODUCT

From customer’s view, there are two classifications of products:
– CONSUMER PRODUCTS (convenience, shopping, specialty, unsought)
– INDUSTRIAL PRODUCT (materials and parts, capital items, supplies and service)

 

Product mix = all product lines offered, usually managed by individual SBU (strategic business unit), example:

 

Ilustrations were taken from http://www.atkinson.yorku.ca/~lripley/imUproduct.htm

Manajemen Pemasaran [4] March 7, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

CUSTOMER BEHAVIOUR

Customer behaviour is different for each role in organization:
– Initiator
– Influencer
– Decider
– Buyer
– User

Market analysis based on 6O:
– Occupants (WHO)
– Objects (WHAT)
– Occassions (WHEN)
– Organization (WHERE)
– Objectives (WHY)
– Operations (HOW)

Manajemen Pemasaran [3] February 27, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

MARKETING STRATEGY
– segmentation
– targeting
– positioning

MARKETING TACTICS
– differentiation
– marketing mix
– selling

MARKETING VALUE
– brand
– service
– process

MAJOR QUESTIONS:
– WHAT (type of information)
– WHY (type of analysis)
– HOW (quality management)

 

Manajemen Pemasaran [2] February 15, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

There are four component in business: 4C (Company, Customer, Competitor, Change).

 

2C: stable => production oriented company
2.5C: interrupted (by emerging competitor) => selling oriented company
3C: complicated => marketing oriented company
3.5C: sophisticated => market driven company
4C: chaos => customer driven company

In monopolistic market (2C), a company would concern about basic matters on the product. In more competitive environment, below points might be taken into consideration:
P = product
Q = quality
C = cost
D = delivery
S = safety
M = morale
E = environment

Marketing mix: 4P (products, price, place, promotion). Each factors must be studied to decide best marketing strategy.

PRODUCTS
Consumer products classiffication:
– convenience products
– shopping products
– specialty products
– unsought products

Industrial product classification:
– materials and parts
– capital item
– supplies and services

PRICE
Factors:
– cost
– competitive price
– market
– elasticity of demand
– competitor and customer reactions
– economic conditions
– nature of the industry
– financial status of the firm
– product characteristics
– government restrictions

PLACE
= distribution management:
1. Channel of distribution (institution)
2. Logistics (physical transportation)

PROMOTION
Tools of marketing communications:
– advertising
– personal selling
– sales promotion
– public relations
– direct marketing

Manajemen Pemasaran [1] February 8, 2009

Posted by desrinda in Marketing.
add a comment

Hari Sabtu lalu, 7 Februari 2009, saya datang ke kampus pukul 10:15 WIB karena tidak mengambil mata kuliah Sistem Manufaktur-nya Pak Yadrifil yang diadakan di jam pertama (8:30 – 10:00 WIB).

Pertama kalinya saya bertemu dengan PA (pembimbing akademis) yang sekaligus dosen Marketing Management, Ibu Ir.Erlinda Muslim, MEE., langsung suka sekali dengan gaya mengajar beliau yang asyik. Belajar ilmu-ilmu pemasaran di Fakultas Teknik ini sepertinya akan sangat menarik deh.

Focus of this marketing class is study about selling.

2C: Company + Customer
3C: Company + Customer + Competitor
4C: Company + Customer + Competitor + Change (outside factor)

If the company has a monopoly on the product (goods or service), then it might only concern about “P” (product) for the customer.

More complex condition (2.5C, 3C, 3.5C, 4C) requires attention on:
P = product
Q = quality
C = competitiveness
D = delivery (availability)
S = safety
M = moral
E = environment

Current market in Indonesia (in general):
– Monopolysts are not ready for competition, e.g. PLN
– Imported goods are sold in lower price compare to local products

Out of getting support from government, a company should measure its own asset utilization ratio to sell better, because it means:
– Reducing price
– Improve quality (standardization)

To fulfil customer’s requirement, company must review:
– Need (basic necessities)
– Want (available choice)
– Demand (power to buy)

  1. +You
  2. Search
  3. Images
  4. Maps
  5. Play
  6. YouTube
  7. News
  8. Gmail
  9. Drive
  10. Calendar
  11. More
    1.  
    2.  
    3.  
    4.  
    5.  
    6.  
    7.  
    8.  
    9.  
    10.  
    11.  
    12.  
 
  1.  
  2. Sign in

Try a new browser with automatic translation.Download Google ChromeDismiss

Top of Form

Translate

 

Manajemen Pemasaran [7] 28 Maret 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

HARGA

Definisi Harga: Jumlah uang yang dikenakan untuk produk atau jasa atau jumlah pertukaran konsumen nilai untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

 

pricing11

Mayor pertimbangan dalam menentukan harga:

pricing2

Jenis faktor biaya yang mempengaruhi keputusan harga:

pricing3

Ilustrations diambil dari presentasi online.
Manajemen Pemasaran [6] 21 Maret 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

SIKLUS HIDUP STRATEGI PRODUK

plc

Ilustrasi diambil dari http://www.atkinson.yorku.ca/ ~ lripley / imUproduct.htm
Manajemen Pemasaran [5] 14 Maret 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

PRODUK

Dari pandangan pelanggan, ada dua klasifikasi produk:
– KONSUMEN PRODUK (kenyamanan, belanja, khusus, unsought)
– PRODUK INDUSTRI (bahan dan suku cadang, barang modal, perlengkapan dan pelayanan)

consumerproducts

Produk campuran = semua lini produk yang ditawarkan, biasanya dikelola oleh individu SBU (strategic business unit), contoh:

productmix

Ilustrations diambil dari http://www.atkinson.yorku.ca/ ~ lripley / imUproduct.htm
Manajemen Pemasaran [4] 7 Maret 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

PELANGGAN PERILAKU

Perilaku pelanggan adalah berbeda untuk setiap peran dalam organisasi:
– Inisiator
– Influencer
– Decider
– Pembeli
– Pengguna

Analisis pasar berdasarkan 6o:
– Penghuni (WHO)
– Objects (APA)
– Kesempatan (KAPAN)
– Organisasi (MANA)
– Tujuan (MENGAPA)
– Operasi (CARA)
Manajemen Pemasaran [3] 27 Februari 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

STRATEGI PEMASARAN
– Segmentasi
– Penargetan
– Posisi

PEMASARAN TAKTIK
– Diferensiasi
– Bauran pemasaran
– Menjual

PEMASARAN NILAI
– Merek
– Layanan
– Proses

PERTANYAAN UTAMA:
– APA (jenis informasi)
– MENGAPA (ketik analisis)
– CARA (manajemen mutu)

whatwhyhow
Manajemen Pemasaran [2] February 15, 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

Ada empat komponen dalam bisnis: 4C (Perusahaan, Pelanggan, Pesaing, Ubah).

4c

2C: stabil => perusahaan produksi yang berorientasi
2.5C: sela (oleh pesaing yang muncul) = perusahaan berorientasi> jual
3C: rumit => perusahaan pemasaran yang berorientasi
3.5C: canggih => pasar perusahaan didorong
4C: chaos = perusahaan> pelanggan didorong

Di pasar monopoli (2C), perusahaan akan memperhatikan tentang hal-hal mendasar pada produk. Dalam lingkungan yang lebih kompetitif, di bawah poin mungkin akan dipertimbangkan:
P = produk
Q = kualitas
C = Biaya
D = pengiriman
S = safety
M = semangat
E = lingkungan

Marketing mix: 4P (produk, harga, tempat, promosi). Setiap faktor harus dipelajari untuk menentukan strategi pemasaran yang terbaik.

PRODUK
Konsumen produk klasifikasi untuk:
– Kenyamanan produk
– Belanja produk
Produk khusus –
– Unsought produk

Industri Produk klasifikasi:
– Bahan dan bagian
– Modal Item
– Persediaan dan jasa

HARGA
Faktor:
– Biaya
– Harga yang kompetitif
– Pasar
– Elastisitas permintaan
– Pesaing dan pelanggan reaksi
– Kondisi ekonomi
– Sifat industri
– Status keuangan perusahaan
– Karakteristik produk
– Pemerintah pembatasan

TEMPAT
= Manajemen distribusi:
1. Saluran distribusi (institusi)
2. Logistik (transportasi fisik)

PROMOSI
Alat komunikasi pemasaran:
– Iklan
– Personal selling
– Promosi penjualan
– Public relations
– Pemasaran langsung
Manajemen Pemasaran [1] 8 Februari 2009
Diposkan oleh desrinda dalam Pemasaran.
menambahkan komentar

Hari Sabtu Lalu, 7 Februari 2009, Saya Datang Ke kampus pukul 10:15 WIB karena tidak mengambil mata kuliah Telkomnika Manufaktur-nya Pak Yadrifil Yang diadakan di jam PERTAMA (8:30-10:00 WIB).

PERTAMA kalinya SAYA bertemu Artikel Baru PA (Pembimbing akademis) Yang sekaligus Dosen Manajemen Pemasaran, Ibu Ir.Erlinda Muslim, MEE, Langsung Suka Sekali Artikel Baru Gaya Mengajar beliau Yang asyik.. Belajar Ilmu-Ilmu pemasaran di Fakultas Teknik inisial sepertinya Akan Ulasan Sangat menarik deh.

Fokus kelas ini pemasaran adalah studi tentang penjualan.

2C: Perusahaan Pelanggan +
3C: Perusahaan + + Pelanggan Pesaing
4C: Perusahaan + + Pelanggan Pesaing + Perubahan (faktor luar)

Jika perusahaan memiliki monopoli pada produk (barang atau jasa), maka mungkin hanya kekhawatiran tentang “P” (produk) untuk pelanggan.

Kondisi yang lebih kompleks (2.5C, 3C, 3.5C, 4C) memerlukan perhatian pada:
P = produk
Q = kualitas
C = saing
D = pengiriman (ketersediaan)
S = safety
M = moral yang
E = lingkungan

Saat ini pasar di Indonesia (secara umum):
– Monopolysts tidak siap untuk kompetisi, misalnya PLN
– Barang-barang impor yang dijual di harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk lokal

Dari mendapatkan dukungan dari pemerintah, perusahaan harus mengukur aset sendiri rasio pemanfaatan untuk menjual lebih baik, karena itu berarti:
– Mengurangi harga
– Meningkatkan kualitas (standarisasi)

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan harus meninjau:
– Butuh (kebutuhan dasar)
– Ingin (pilihan yang tersedia)
– Permintaan (daya beli)

New!Sign in and click the star to save this translation into your Phrasebook.

Sign inDismiss

Would you mind answering some questions to help improve translation quality?

Google Translate for Business:Translator ToolkitWebsite TranslatorGlobal Market Finder

Bottom of Form

Turn off instant translationAbout Google TranslateMobilePrivacyHelpSend feedback

 

BAB I

PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN

DAN MANAJEMEN PEMASARAN

A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

C. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Kesimpulan :

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

BAB II

MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN

I. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)

5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

BAB III

SISTEM PEMASARAN

A. Pengertian Sistem Pemasaran

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..

Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :

1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.

2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.

3. Target pasar.

4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).

5. Kendala lingkungan (environmental constraints).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.

B. Macam – Macam Sistem Pemasaran

a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal

Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.

Tujuan :

§ Mengendalikan perilaku saluran

§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran

b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal

Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.

c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda

Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.

C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

a. Lingkungan makro ekstern.

Lingkungan makro tersebut ialah:

a. Demografi (kependudukan).

b. Kondisi ekonomi.

c. Teknologi.

d. Kekuatan sosial dan budaya.

e. Kekuatan politik dan legal.

f. Persaingan.

b. Lingkungan mikro eksternal

a. Pasar (market)

b. Pemasok

c. Pialang (marketing intermediaries)

c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern

Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

BAB IV

STRATEGI PEMASARAN

A. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

B. Macam-Macam Strategi Pemasaran

macam strategi pemasaran diantaranya:

1. Strategi kebutuhan primer

Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:

1. Menambah jumlah pemakai dan

2. Meningkatkan jumlah pembeli.

2. Strategi Kebutuhan Selektif

Yaitu dengan cara :

a. Mempertahankan pelanggan misalnya:

1. Memelihara kepuasan pelanggan;

2. Menyederhanakan proses pembelian;

3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;

b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)

1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)

2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:

1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.

2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.

3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.

4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

C. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar

Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:

1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen

a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.

b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll

c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri

a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.

b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.

2. Syarat segmentasi Pasar

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :

a. Dapat diukur

b.Dapat dicapai

c. Cukup besar atau cukup menguntungkan

d.Dapat dibedakan

e. Dapat dilaksanakan

3. Tingkat Segmentasi Pasar

Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.

a. Pemasaran massal

Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.

b. Pemasaran segmen

Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.

c. Pemasaran ceruk

Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.

d. Pemasaran mikro

Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.

4. Manfaat Segmentasi Pasar

Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:

a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.

b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.

c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya

D. Menentukan Pasar Sasaran

Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :

1. Langkah pertama

Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada

2. Langkah kedua

Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.

BAB V

PERILAKU KONSUMEN

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :

1. Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan meliputi :

a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.

b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.

c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.

Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.

Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.

C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli

a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru

Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.

Tahap-tahap proses adopsi:

1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.

2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.

3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.

4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.

5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.

b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli

Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :

a. Perilaku pembelian yang kompleks

Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.

b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan

Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.

  1. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah

  1. Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.

c. Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :

a. Pengenalan kebutuhan/masalah

Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.

b. Pencarian informasi

Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :

1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.

2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.

3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.

4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.

c. Pencarian alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :

  1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
  4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
  5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.

d. Keputusan membeli

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk

membeli, yaitu :

  1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
  2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan

Pengertian Segmentasi Pasar

 

Segmentasi Pasar

Berikut ini beberapa pengertian segmentasi pasar dari berbagai sumber teori:

  1. Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang homogen (Gitosudarno, 2008)
  2. Segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki pemasaran atau produk yang terpisah (Amstrong, 1997:227)

Nilai strategis dari suatu segmentasi pasar adalah untuk menjawab pertanyaan berikut (Michael Porter, 2000:51):

  1. Segmen pasar mana yang seharusnya bersaing.
  2. Pada segmen mana sebaiknya perusahaan menerapkan strategi fokus. 

Nilai terpenting dari segmentasi pasar ini adalah menghantar pembeli dari produk mereka. Bagaiman karakteristik, sekalian mengidentifikasi cara¬cara yang efektif untuk dapat melayani masing-masing segmen tersebut.

Jadi segmentasi pasar merupakan proses yang menyeluruh dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen, paling tidak usahanya akan lebih ekonomis apabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha untuk mencapai laba maksimum.

Dasar Penentuan Segmentasi Pasar

Usaha-usaha penentuan segmentasi pasar harus disertai dengan:

  1. Tersedianya informasi tentang karakteristik konsumen yang mudah diukur.
  2. Tingkat efektifitas pemusatan usaha pemasaran pada segmen pasar yang dipilih.
  3. Tingkat keuntungan dan luas sempitnya segmen pasar.

Pembagian pasar dalam kelompok-kelompok pasar sangat dipengaruhi oleh tipe produk, sifat permintaan, cara-cara penyaluran, media yang tersedia untuk komunikasi pemasaran dan motivasi pembelian konsumen. Pentingnya penentuan sasaran pasar menuntut untuk dilakukannya segmentasi pasar dengan suatu dasar segmentasi yang tepat dan berguna bagi perencanaan strategis pemasarannya.

Adapun dimensi yang dapat dipakai sebagai dasar seamentasi pasar adalah sebagai berikut:

  1. Variabel geografi
  2. Variabel demografi
  3. Variabel psikografi
  4. Variabel perilaku

Keempat dasar segmentasi pasar ini masing-masing mempunyai tekan yang berbeda, namun mempunyai implikasi yang sama bagi perusahaan, yaitu perusahaan dapat membentuk prereferensi terkelompok dari konsumen terhadap suatu produk / merk tertentu.

Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif

Diantara segmen pasar yang ada terdapat segmen yang menarik (attractive segment) yaitu segmen pasar yang belum terlayani, atau sudah terlayani tetapi kurang baik. Disamping memperhatikan segmen pasar yang menarik tersebut, masih ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Measurability

Yaitu tersedianya tingkat informasi mengenai sifat-sifat pemtieli, sejauh mana syarat-syarat tersebut dapat diukur, baik secara kualaatif maupun secara kualitatif.

2. Accessbility

Yaitu tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

3. Substantiality

Dimana segmen yang dipilih tersebut cukup luas bagi pemasaran tersendiri, sehingga mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

4. Actionability

Yaitu sejauh apa program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

Daftar Pustaka

  • Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan keempat. BPFE: Yogyakarta
  • Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta.

http://www.kajianpustaka.com/2012/11/teori-segmentasi-pasar.html#ixzz2PSnVWw1N

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Juni 7th, 2012 | Author: ratni_itp

Tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik dari pada pesaing. Perilaku konsumen merupakan studi Tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen.
Pemasar harus sepenuhnya memahami teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti PT. Toyota-Astra Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren mobil keluarga ideal terbaik Indonesia.

Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.

Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane factor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut :
• Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
• Faktor social
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
• Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

• Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

Daftar pustaka
• Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management: Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education, inc.
• Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19)

Posted in Uncategorized

 

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PRODUK YANG DIINGINKAN

November 30, 2010 · Disimpan dalam ekonomi

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PRODUK YANG DIINGINKAN

Oleh :
Rachmandianto
3ea10

Abstrak
Dalam pengambilan keputusan biasanya konsumen akan memperhatikan beberapa hal yang penting antara lain seperti budaya, sosial, keluarga, pribadi, psikologi. Dengan pertimbangan diatas, berulah seorang konsumen akan mengambil tindakan sebagai suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk yang diinginkan. Dengan adanya faktor-faktor tersebut biasanya konsumen akan menitik beratkan pada faktor budaya yang terkini. Selain dari gaya hidup, faktor tersebut merupakan adanya kemajuan perilaku konsumen yang termobilisasi terhadap produk yang diinginkan. Dengan faktor dominan ini, maka produk yang ditawarkan oleh produsen akan semakin meningkat seiring perkembangan zaman.

Kata Kunci : Produk, Konsumen dan Faktor-faktor perilaku konsumen_________

BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman saat ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Dengan adanya sikap itu, maka konsumen tidak akan kecewa dengan apa yang telah mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapi dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan dan tidak akan terpuaskan dari kebutuhan mereka. Kebutuhan konsumen tersebutlah yang membuka peluang bisnis bagi mereka yang menemakan sebagai produsen. Produsen akan melihat peluang yang besar dengan adanya kebutuhan konsumen yang tidak ada hentinya. Mulai dari produk yang bersifat kecil kebutuhannya sampai yang bersifat besar.
Dengan meningkatnya permintaan konsumen dari berbagai produk, maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan yang konsumen inginkan. Dengan itu, produsen menciptakan berbagai produk yang bervariatif serta barbagai pilihan produk itu sendiri. Bahkan produsen akan menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi-inovasi inilah yang menjadi dilema bagi konsumen, apakah mereka akan mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Maka, konsumen akan melihat faktor-faktor apakah yang cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kehidupannya.

I.2. Rumusan Masalah
Dalam mengenal perilaku konsumen, perlu adanya upaya untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai apa yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen tersebut. Seperti halnya dalam pengambilan keputusan, konsumen akan menggunakan faktor-faktor apa saja dalam pengambilan keputusan suatu produk. Konsumen yang cermat akan menggunakan beberapa faktor lebih banyak untuk menanggapi suatu pilihan dalam suatu putusan, lalu akan mengambil suatu langkah konkret yaitu dengan membeli produk yang diinginkan.
Maka, konsumen sedikitnya harus mengetahui jenis produk yang akan ia beli antara perbandingan dari merk dagang yang lain. Mulai dari perbandingan harga, kemasan, mutu produk, tanggal kadaluarsa, rasa dan warna, kegunaan produk, berat netto, kandungan nutrisi dll.

I.3. Tujuan
Dengan tulisan ini diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat mengenai keputusan konsumen terhadap suatu produk. Begitu juga menyampaikan informasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan terhadap produk. Karena adanya berbagai macam produk yang bervariatif konsumen dituntut mengambil keputusan yang pintar, cermat, efisien dan efektif dalam rangka pemenuhan kebutuhan serta keinginan pada diri pribadi.

Alasan mempelajari perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan suatu produk antara lain :
1. Analisis ini akan membantu para manajer untuk :
a. Mendesain bauran pemasaran,
b. Mensegmen pasar bisnis,
c. Memposisikan dan mendiferensiasikan produk,
d. Melaksanakan analisis lingkungan,
e. Mengembangkan studi riset pasar.
2. Perilaku konsumen harus memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan publik.
3. Studi terhadap hal ini akan memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif.
4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia.
5. Studi perilaku konsumen juga memberikan tiga jenis informasi :
a. Orientasi Konsumen,
b. Fakta-fakta tentang perilaku manusia,
c. Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran.
Dan berikut pertanyaan yang terkait dengan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan, dengan prinsip 5W+1H yang telah diterapkan oleh konsumen tanpa mereka sadari, antara lain:
1. Why : Mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut ?
2. What : Berupa apa barang/jasa tersebut ?
3. Who : Siapa yang mendapatkan barang/jasa itu ?
4. When : Kapan bisa didapatkan barang/jasa tersebut ?
5. Where : Dimana barang/jasa tersebut bisa didapatkan ?
6. How : Bagaimana barang/jasa tersebut didapatkan ?

Berikut contoh perumpamaannya : Joko adalah seorang karyawan swasta pada sebuah perusahaan di Bekasi (Who). Ia menginginkan sebuah kendaraan sepeda motor (What) sebagai sarana untuk ia melakukan aktivitasnya (Why). Untuk itu, pada akhir bulan (When) ia akan pergi ke dealer (Where) untuk membeli sepeda motor yang ia butuhkan (How).
Pada contoh diatas, prinsip 5W+1H sebenarnya telah dilakukan oelh Joko yang tanpa ia sadari. Yang pada awalnya Joko dituntut oleh kebutuhannya sebagai karyawan swasta sebagai mobilitasnya, hingga akhirnya ia telah melakukan keputusan konsumen dalam pemilihan produk kendaraan sepeda motor. Dengan pengambilan keputusan, pada akhirnya ia telah melakukan pembelian terhadap produk tersebut (action). Yang pada akhirnya dengan prinsip 5W+1H tujuan Joko tercapai.

I.4. Kerangka Pemikiran
Penulisan ini didasarkan pada faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Hal-hal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah mengenai :
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh kebudayaan, sub budaya, dan kelas sosial pembeli.
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan, kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
Sub Budaya, setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.
Kelas Sosial, sebenarnya, semua masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
Kelompok Referensi, perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Keluarga, para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
Peranan dan Status, sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
Faktor Pribadi, keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
Faktor Psikologis, pilihan seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Motivasi, seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
Kepercayaan dan Sikap, melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

BAB II. LANDASAN TEORI
Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”. Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).
Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.

BAB III. METODOLOGI
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder, sumber yang diperoleh dengan metode ini diperoleh data dari buku-buku referensi dan jurnal-jurnal serta referensi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Studi konsumen memberikan petunjuk untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk atau jasa, menetapkan harga, perencanaan saluran, menyusun pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain termasuk dalam mengetahui perilaku konsumen. Studi ini sepenuhnya mempelajari teori maupun realitas perilaku konsumen, mencakup beberapa fakta penting tentang konsumen dan tren konsumen masa depan, seperti Astra Honda Motor dengan mulai menganalisa pasar dengan perencanaan tren motor ideal terbaik Indonesia. Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.

BAB IV. PEMBAHASAN
Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, organisasi dalam menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Konsumen adalah individu yang mempunyai warna tersendiri tiap-tiap individunya, dalam tulisan ini kita perlu memahami konsep pemikiran mereka dengan mengetahui tahap-tahap dalam proses pembelian sebagai berikut :

1. Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan.
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan.
2. Menilai Sumber-sumber.
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli.
3. Menetapkan Tujuan Pembelian.
Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan apa pembelian dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.
4. Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian.
Tahap ketika konsumen mulai mengidentifikasikan berbagai alternatif pembelian.
5. Keputusan Membeli.
Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya.
6. Perilaku Sesudah Pembelian.
Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan pembelian terhadap produk tertentu.

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:

1. Keputusan tentang jenis produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2. Keputusan tentang bentuk produk.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3. Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

BAB V. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas telah didapatkan beberapa kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pemilihan produk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen tersebut, sebagai berikut :

a. Kebudayaan.
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.

b. Kelas sosial.
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.

c. Kelompok referensi kecil.
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.

d. Keluarga.
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
– Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
– Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
– Siapa yang melakukan pembelian.
– Siapa pemakai produknya.

e. Pengalaman.
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.

f. Kepribadian.
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk beringkah laku.

g. Sikap dan kepercayaan.
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya.

h. Konsep diri.
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.

Dari penulisan ini juga didapat tipe-tipe perilaku konsumen dalam pembelian produk, yakni :
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :

a. Budget Allocation (Pengalokasian budget).
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.

b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak).
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.

c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk).
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.

d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya).
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

 

Arti Jerawat dalam Muka ANda

Standard

Ghiboo.com – Beberapa lokasi jerawat di tubuh bisa menandakan adanya ketidakberesan dalam tubuh.

Berikut ini beberapa panduan yang bisa membantu Anda apa yang menyebabkan jerawat di setiap lokasi, seperti dilansir dalam Body and Soul (28/1).

Dagu. Bisa mencerminkan adanya gangguan pencernaan atau sembelit. Minumlah banyak air putih, berolahraga teratur dan konsumsi makanan kaya serat untuk mengatasinya.

 

Dada, punggung dan bahu. Kemungkinan besar jerawat muncul karena dipicu ketidakseimbangan hormon. Carilah sumber makanan yang mengandung seng dan vitamin B6 yang membantu menyeimbangkan hormon.

Pipi. Jerawat di pipi bisa menandakan jika tubuh intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti susu. Jadi, coba hindari susu, yogurt, krim, mentega, coklat dan makanan lain yang mengandung protein susu selama sebulan untuk melihat apakah ada perbaikan. Agar tubuh tetap mendapat asupan protein dan kalsium, carilah sumber makanan bebas susu, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, sayuran hijau, ikan sarden dan salmon.Image

APLIKOM :))

Standard

SOAL LATIHAN APLIKOM

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]

 

 

3. Slide Transition merupakan efek animasi yang diberikan saat berpindah ke slide berikutnya. Kita dapat mengatur kecepatan dan juga menambahkan suara pada efek ini.

Cara Memberi Efek Slide Transition

  1. Klik pada slide thumbnail yang ingin diberi efek Slide Transition.
  2. Pada Animations tab, Transition To This Slide group, klik efek yang diinginkan. Klik tombol More untuk menampilkan galeri Slide Transition.
  3. Untuk mengatur kecepatan transisi ke slide berikutnya, pada bagian Transition Speed, pilih kecepatan yang diinginkan (Slow, Medium, Fast).
  4. Ulangi langkah 1-3 di atas untuk slide yang lain.
  5. Bila ingin menerapkan efek yang sama pada semua slide, pada Transition To This Slide group, klik Apply to All.
  6. Untuk menghilangkan efek slide transition, pada Animations tab, Transition To This Slide group, klik No Transition.

 

  1. 4.   Pengertian IP address

Internet Protocol Address merupakan singkatan dari IP address. Pengertian IP address adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:

  1. Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.

Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.

  1. Sebagai alamat lokasi jaringan.

Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.

IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi banyak anggota jaringan.

Format IP address

Sebenarnya pengalamatan IP address menggunakan bilangan biner. Namun supaya lebih mudah ditulis dan dibaca oleh manusia, maka IP address ditulis dengan bilangan 4 desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik. Format penulisan ini disebut sebagai dotted-decimal notation. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet atau delapan bit alamat IP. Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

192.168.1.1

Jika dikonversi menjadi bilangan biner adalah sebagai berikut:

11000000.10101000.1.1

Lebih mudah dibaca yang mana?

Kelas IP address

Para administrator jaringan penggagas IP address membaginya menjadi 5 kelas, yakni A, B, C, D dan E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah ukuran dan jumlahnya. IP kelas A dipakai oleh jaringan kecil yang memiliki anggota yang sedikit. Lalu berturut-turut B dan C. Sedangkan untuk D dan E adalah alamat IP untuk keperluan eksperimental.

Network ID dan Host ID

Pembagian kelas IP address diatas didasarkan pada dua hal, yakni network ID dan host ID. Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan lokasi jaringan komputer tersebut berada. Sedangkan host ID menunjukkan seluruh host TCP/IP yang lain dalam jaringan tersebut.

 

Mulailah terlebih dahulu dengan menyiapkan alamat blog yang akan dipasang pada Blogroll kalian, contohnya http://massol507.wordpress.com 

Masuk ke halaman Dashboard dan klik menu Links>Add New

 

Isikan seperti contoh pada gambar di bawah ini dan jangan lupa centang (V) Blogroll pada Categories

 

Selanjutnya klik Add Link

 

Ulangi dengan cara yang sama untuk menambahkan alamat blog lainnya. Ups, tidak cukup sampai di sini dong. Kita harus memasangnya pada sidebar blog dengan mengaktifkan Widget>Blogroll-nya.

Klik menu Appearance>Widgets

 

Cari Links(Blogroll) lalu drag dan geser ke sidebar.

 

 

Buka layanan Links (Blogroll) dengan klik tanda panah atau klik menu Add (tergantung Theme yang digunakan). Pilih Blogroll dengan klik tanda panah. Centanglah salah satu atau semua pilihan Show Link Image, Show Link Name, Show Link Description atau Show Link Rating sesuai dengan keinginan. Untuk Links to show isikan dengan angka sesuai keginginan. Terakhir klik Save.

 

 

Algoritma Cek Digit Luhn Cek Kartu Kredit dan Kartu ATM anda Sumber : Ir. Endang Sunandar, M.Kom

Standard

Image

Pengantar

Angka pada kartu kredit/ kartu ATM berupa deretan angka-angka. Deretan angka dibuat oleh pihak bank. Deretan angka artinya. Pihak bank tidak akan asal membentuk deretan angka-angka tsb terkait dengan system sekuriti. Era internet skrng ini dimana system keamanan computer semakin ditingkatkan.

Nomor-nomor pada kartu ATM telah dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilakukannya pengecekan awal. Pengecekan terhadap “kombinasi digit”. Metode yg digunakan adalah dengan algoritma Cek Digit Luhn. Cara yang digunakan adalah sederhana, yaitu :

1. Harus membedaka jumlah digit, apakah jumlah digit ganjil atau kartu genap.

Jika sebuah kartu jumlah digit ganjil :

  1. Setiap digit posisi ganjil , jumlahkn semua nilainya.
  2. Setiap digit posisi genap kalikan dengan 2.
  3. Tambahkan hasil no. 1 dan no. 2
  4. Hasil no. 3 dibagi 10, jika hasilnya habis (tidak ada sisa), maka kartu tsb ASLI.

Jika sebuah kartu jumlah genap :

  1. Setiap digit posisi ganjil dikalikan dengan 2, jika hasilnya lebih dari 9, kurangi dengan 9.
  2. Tambahkan hasil 1 dan 2
  3. Hasil no.3 dibagi 10, jika hasilnya habis (tidak ada sisa), maka kartu tsb ASLI.

 

 

 

 

Contoh :

No. kartu kredit 8975431

  1. Gunakan langkah pertama :

8+7+4+1 = 20

  1. Langkah kedua
    9×2= 18

      5×2= 10

       3×2= 6

  1. Langkah selanjutnya kurangi 9

      9×2= 18-9 = 9

      5×2= 10-9 = 1

      3×2 = 6

Jumlah 16

TOTAL =  = 3.6. ini artinya PALSU. Karena angka nya tidak bulat.

Contoh :

5221-8410-0526-1614

*Digit Posisi Ganjil

5×2= 10-9= 1

2×2= 4

8×2= 16-9= 6

1×2= 2

0x2= 0

2×2= 4

1×2= 2

1×2= 2

*Digit posisi genap

2+ 1+ 4+ 0+ 5 + 6+ 6 + 4= 28

Hasil akhir = 22+ 28 = 50

50/10 = 5 -> habis di bagi 10 -> ASLI

Sudah jelas kan?, ternyata algoritma cek digit pada kartu kredit sangat mudah dilakukan. Selamat Mencoba.

:))

Good Luck

Who Am I ?

Standard

Nama Saya adalah Dewi Yuningsih. Lahir di Bandung, 02 September 1994. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Cita-cita saya adalah menjadi Wanita Karir atau Business Woman dan Dosen. Hobi saya adalah mendengarkan musik dan memasak. Saya tinggal di Kp. Pintusari RT 03 RW 08 Desa Banjaran Kec. Banjaran Kab. Bandung.

Tahun 1999 saya sekolah di TK. Annisa dan melanjutkan sekolah ke SDN VI Banjaran . Setelah menimba ilmu 6 tahun saya melanjutkan ke SMPN 1 Banjaran lalu ke SMAN 1 Banjaran. Dan kini saya duduk di bangku kuliah dan menjadi mahasiswi STIE INABA Bandung.

 

Ekonomi Mikro

Standard

Asumsi dan definisi

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisis telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut “kegagalan pasar“, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.

Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.